Thursday, July 16, 2009

Kapitel Deutschland: abgeschlossen

Alhamdulillah, akhirnya kelar juga yang namanya tesis dan sidang. Yah, ga sia-sialah pengorbanan si ayah & rana. Mungkin bukan hasil yang terbaik dan 100%, aber mehr Kraft hatte ich nicht... Kedengarannya mungkin cemen ya, tapi dari situ aku belajar untuk menghasilkan sesuatu yang optimal & memanfaatkan dari situasi & kondisi yang ada. Kalau dari kecil aku terbiasa dengan lingkungan yang boleh dibilang cukup ideal untuk belajar & mengekspresikan apa yang aku suka, kali ini aku benar-benar ditantang keterbatasan. Selain itu, aku juga harus & jadi belajar puas dari apa yang sudah aku kerjakan. Es war hart, aber machbar.

Sekarang, Kapitel Deutschland alias bab di Jerman bisa aku tutup dengan baik. Bisa dibilang, aku belajar banyak dari situ. Nggak cuma keilmuan, tapi juga pergaulan dan budaya. Semua ada hikmahnya. Es war ein tolles Erlebnis!! Nggak cuma buat aku pribadi, tapi juga buat kita bertiga. Dimulai sebagai single, just married, hamil, melahirkan, bertiga, dan mau berempat ^_^ Lengkap dengan tawa, canda, tangis, amarah, kekecewaan, ketidaktahuan, kadang kesoktahuan, dll dll.

Semoga kepulanganku ke kampung halaman kali ini bisa membawa berkah, amin.

Sunday, March 22, 2009

Percobaan kedua

Ini adalah percobaan kedua buat kue ulang tahun rana. Walaupun aku tahu, kemungkinan besar hasilnya jauh dari bayangan, tapi harus dicoba. Resepnya dari Ovomaltine. Benar saja, setelah dipanggang, jadinya gosong dan agak bantet. Temanku bilang, itu efek oven, soalnya ovenku model mini. Ah, tak apalah, yang penting yang makan tahu, kalau kue itu rasa cinta. Cihuyy... Selamat ulang tahun, rana! Ibudan ayah sayang rana...

Monday, March 16, 2009

Kecanduan!

Gawat gawat!!! Aku lagi kecanduan berat nih... Sejak selesai tesis & sidang, sepertinya aku punya lebih banyak waktu luang. Harusnya sih seperti itu... tapi ternyata ga luang-luang amat. Harusnya kan bisa beberes rumah, masak, main keluar lebih sering sama Rana, etc etc. Nyatanya? Waktuku habis lebih banyak di rumah. Keluar paling cuma buat kerja, sisanya? Mmh, ngeklik web ini sambil minum kopi. Hehehe...

Pertama-tama aku pikir, ini cuma sementara, memuaskan hasrat yang terpendam setelah sekian lama berkutat di depan komputer buat tesis. Secara aku orang yang betah di rumah juga. Tapi lama-kelamaan, kok aku jadi semakin malas bergerak ya. Sampai rela begadang dan akhirnya pagi-pagi ngantuk berat waktu nemenin Rana sarapan. Perasaan, begadang buat tesis aku ga bela-belain kaya gitu deh. Ngapain sih? Nonton!!! Begitu rana tidur siang atau terlelap tidur malam, aku langsung nyalain komputer, pasang loud speaker, ambil selimut dan duduk. Bisa 3 jam nonstop. Sepuluh episode bisa aku habiskan dalam waktu tiga-empat hari, tergantung koneksi internetnya, maklum gratisan. Kebangetan dehh! Untungnya masak dkk belum terlupakan, suami anak blum terlantar kok, walaupun jadinya dihidangkan makanan minimalis lagi: mi goreng, kwetiau goreng, telor goreng, dan goreng-goreng lainnya. ^_^

Pernah nonton yang namanya Gokusen? Tobh dah ini film. Mungkin kalau baca Manganya bisa lebih menghayati ya, tapi aku ga telaten klick satu-satu halaman di internetnya. Film ini bisa aku referensiin deh... Maksudnya isinya lumayan bagus, ga cuma cinta-citaan gitu deh. Alasan lain sih karena pemainnya. Noraknya lagi, aku mulai bisa hafal pemainnya. Aduduuuh aku kan bukan abg lagi, tapi gimana doong kalau pemerannya "kawai"... Model Takeshi Kaneshiro versi lebih muda, ada F4 versi Jepang juga, dll.

Itu lagi, aku mulai hafal juga istilah atau kata-kata asing itu, semacam "kawai", "baka", "wakarimasu" atau yang lebih sering kedengeran "wakata", "ganbatte kudasai", macam-macam: "nande?", "nani?" atau "nan desu ka?", dll yang aku sering dengar, tapi ga tau penulisan sebenernya, sampai kalau dicek di kamus, ga ketemu. Ada lagi bahasa lain yang bunyinya kaya "kamsa hamida", yang artinya kurang lebih terima kasih banyak. Atau satu bahasa lagi, "wo meo" yang artinya bukan gw!! Sisi positifnya, aku jadi tertarik mendengarkan kata-kata itu dan kalau lagi niat, sampai dicek di kamus. Mungkin itu yang mempermudah belajar bahasa lain ya, soalnya selama aku disini, aku sering nonton tivi. Hasilnya lumayan ngerti banyak kata-kata termasuk dialek atau kata-kata ga resmi kamus, walaupun ga tau persis gimana nulis dan penyebutan yang benernya. Ya, namanya bahasa, ga cukup kalau sekedar belajar dari buku tanpa tau penggunaannya. Iya bukan? Hehehe, sekedar alasan aja kok.

Yah, yang jelas, sebagai langkah pertama, aku sudah mengakui diriku kecanduan. Bukan begitu bukan, biasanya langkah yang diambil kaya di film-film tentang AA? Hahaha... ga sampai segitu sih. Tapi berikutnya bukannya aku menghindari nonton, tapi malah puas-puasin nonton. Pokoknya sampai eneg deh. Soalnya semakin aku menghindar dan menahan, makin aku penasaran. Begitu puas, pasti aku akan berhenti cukup lama untuk menonton lagi (tapi ini ga jamin kalau Guntur lagi punya koleksi film bagus, ya? Pasti aku ikutan nonton, kaya terakhir kemaren nonton Ip Mann sama The Red Cliff). Also, back to reality! Pause dulu nontonnya, aku mesti packing barang. Hihihi...

Dodol dan O'on

Guntur lagi mau masak nasi, tuang beras ke dalam rice cooker, tapi tumpah sebagian. Dia yang sebel sendiri mengumpat, "Aaah, ayah o'on niii..."Si Rana dengan polosnya konfirmasi, "Ayah o'on yah?" Guntur cuma bisa cengar cengir deh... Kok cepet banget, ya, nirunya?

Saat lain aku kelupaan lagi beli bumbu dapur, "Aduuh lupa lagi. Ibu dodol!" Lagi-lagi Rana konfirmasi, "Ibu dodol, ya?" Dan itu bisa diulang beberapa kali.

Kami sih yakin, rana belum ngerti arti dodol atau o'on, tapi mungkin menangkap kalau kata-kata itu bernada negatif. Jadi setelah beberapa kali perulangan konfirmasi itu, kami bilang, "Ga usah, diulang-ulang, ya, Na... Ga bagus". Dalam hati sih, untung aja, dia belum sempet denger kata-kata lain (palagi dari kamus gambrit). Mungkin aja sih, udah denger, tapi belum terpatri. Hehehe.

Eh, beberapa hari kemudian waktu kami ngobrol soal dodol dan o'on itu lagi, maksudnya becanda. Tapi Rana kebetulan denger dan dia bilang ke ayah ibunya, "Ga usah diulang-ulang lagi, ya... Ga baik ya..." Wakaka, ayah ibu ketawa abis, serasa ketampar ga siih? Jadi ditegur anak sendiri, musti introspeksi. Emang deh, mesti hati-hati kalau bicara. Secara si Rana dah mulai jadi copy cat sejati.

Friday, February 27, 2009

Teman-teman tersayang, maaf ya...
kalau aku belum sempat membalas ucapan selamat dan doa dari kalian, terutama yang di fb... aku lagi nge-hang ni, sungguh deh... gpp ya, kalau aku balas beberapa hari lagi. Terima kasih banyak buat perhatiannya, aku terharu sekali...
Salam sayang!!

Ps. Maaf ya, ga maksud so sibuk ya.. tapi ampun deh, lagi ga kuat nge-fb ^_^