Thursday, March 27, 2008

TINGGAL DI DURLACH

Durlach (bacanya durlakh) adalah kota kecil (semacam kecamatan gitu) bagian dari kota Karlsruhe, tempat kita menetap saat ini. Kota ini lebih tua daripada Karlsruhe yang dibangun kira2 tahun 1725. Karlsruhe sendiri sebagai kota baru lebih berkembang daripada Durlach. Kalau dari pusat kota Karlsruhe (Markplatz), kira2 bisa dicapai dengan Straßenbahn (trem) No.1 cuma 15 menit. Nah, kali ini pengen cerita ttg Durlach, tepatnya Pfinzstr. 66 dskt.

KENAPA KITA TINGGAL DI DURLACH?

Ada banyak alasan kenapa tinggal dan memilih menetap bertahan sampai sekarang di Durlach. Alasan pertama, waktu aku pertama kali cari rumah di Karlsruhe kebetulan ada orang Indonesia yang mau pulang dan menawarkanku. Dita (kenalanku waktu itu) bilang, kalau Pak Yuswan (penyewa saat itu) sebentar lagi selesai dengan S3nya, dan mau pulang dulu sebentar ke Indonesia sebelum ujian finalnya. Ternyata punya ternyata, Pak Yuswan itu dosen juga di UI, Teknik GP. Akhirnya setuju sewa rumah itu mulai bulan Oktober 2007 (dari April-September 2007 aku tinggal di Mannheim untuk kursus bahasa Jerman). Yah, kalau dipikir2 tawaran itu the one and only, yang pas dan cocok. Aku kan cari rumah supaya bisa undang keluarga (baca: suami) dari Indonesia kesini, alih2 kedutaan Jerman punya kriteria seleksi untuk boleh/tidaknya suami datang ke Jerman - jaminan akomodasi).



Kedua, harga sewanya cukup terjangkau (maksudnya juga spy sustainable sampe melewati masa beasiswa). Harganya waktu pertama sewa sekitar 320 eu (buat rumah 256, tempat parkir yang sebenernya ga diperluin, hausmeister - penjaga rumah, iuran sampah & pemanas ruang, dll dll). Rumahnya sendiri di lantai 2 (2. OG atau lantai 3 kalau penafsiran di Indonesia) dan luasnya kurang lebih 30m2 (secara persis di loteng atap, jadinya luas daerah yang atapnya miring perlu dikonversi). Yah, kalau dipikir2 cukuplah dulu buat berdua... =D (Gambar gedung rumah kita, jendela rumah kita paling atas di atap nomer 3 dari kiri)

Ketiga, Verbindung alias hubungan atau akses transportasi bagus, kira2 1 menit dari halte bus, 5 menit dari halte trem, 10 menit dari stasiun kereta api Durlach. Jadi, kalau salah satu mode transportasi lg libur atau mogok atau ga ada, bisa pake alternatif yang lain. Kalau jarak ke Uni, cuma 10 menit naik trem. Enak kan? (Yah, kalu model di Indonesia jarak dari Durlach ke Uni naek bis S63 jurusan Depok - Blok M bisa2 cuma 5 menit, hehehe)


Keempat, Durlach itu punya karakter. Gimana ya, jelasinnya. Kota tua dengan fasilitas bagus. Penuh dengan pengalaman kultur (kulturelles Erlebnis), secara di Durlach sering diadain acara2 kota, semacam karnaval, ulang tahun kota, pasar loak, pasar tradisional, dll. Udah gitu image-nya bagus, bersih & terawat. Bangunan2 tuanya pun terawat. Cuma 7 menit dari rumah ada supermarket, kali2 aja lagi butuh sesuatu. Pokoknya suasananya hidup bangett!


ki. Schlossplatz waktu ada Weihnachtsmarkt - menjelang Natal
ka. di Schlossgarten, biasanya suka ada ibu2 sama anak2 kecil kumpul & main disitu.

Kelima, kalau dah punya anak, berasa banget enaknya tinggal di Durlach. Banyak tempat main anak, ada taman castle Durlach (Schlossgarten), ada halaman Schloss, pokoknya arena bergerak buat anak. Yah, kalau sekarang sih emang rumah dah sempit banget dengan kehadiran si rana. Kerasa banget geraknya jadi terbatas. Nah, tempat main itu yang jadi andalan kita...

Keenam, lha wong cari rumah di Karlsruhe ini yang murah meriah itu susah banget. Pasti harganya mahal2. Buat sewa aja susah, palagi buat Kaution-nya (deposit)... Jadi yah, untuk sementara ini biarlah berdesak2an dulu di rumah kecil ini. Sampai masa depan disini jelas, amien... Yang penting kan mesra gituu... hehehehe

No comments: