Wednesday, July 2, 2008

Sommerzeit

Kalau masih Winter, yang paling ditunggu adalah saat musim semi (Frühling) atau bahkan Sommer. Biasanya mendekati waktu-waktu itu kalau ada matahari sedikit bersinar, berjemurlah orang di taman atau kafe-kafe yang ada terasnya. Yuppi...

Tapi sepertinya orang lupa sejenak, kalau musim panas tidak 100% menyenangkan. Yah, buat manusia dari daerah tropis dan sekitarnya, pasti seneng banget. Tapi tunggu aja sampai hoch-Sommer yang artinya puncak dari segala puncak musim panas. Hahahah, bakal kering deh kita. Jangan bayangin kalau kita manusia tropis bakal dengan mudahnya beradaptasi disini. No way deh! Lupa ya, kalau di daerah empat musim ini udaranya kering? Apalagi Karlsruhe, yang curah hujannya cuma 400 mm setahun dan kelembaban kira-kira 10%. Nah, di Indonesia curah hujan bisa dua kali lipatnya dan kelembaban bisa sampai 80-90%. Gimana?

Kalau suhu udara masih 20-25 derajat Celcius sih, masih oke. Apalagi ditambah angin sepoi-sepoi lebih oke, selama tanpa hujan, serasa di daerah puncak lah. Enakkan? Yah, kalau pake gerimis sedikit, mmh membantu kulit kita untuk lebih lembab sedikit. Kalau kata Frau Kröne, kolega di Cafe Kerhle, kelembaban sedikit bagus buat taneman, yah secara dia suka bercocok tanam gitu loh.
Emang, disini kalau musim panas, banyak bunga-bunga bermekaran, terutama bunga mawar. Selain itu musim panas memberi kesempatan buat anak-anak main di taman. Pelepasan dan relaksasi dari kungkungan rumah yang kecil alias terbatas. Kalau musim panas, banyak yang sekedar berjemur di taman atau sekalian piknik. Banyak kafe atau restauran yang buka terasnya. Toko kaus kaki dah berubah jadi toko es krim. ^_^ Kalau Sommer, subuh jam tiga pagi, magrib jam setengah sepuluh malem, isya jam dua belas kurang. Hehehe, puasanya gimana ya?

Nah, kalau suhu sudah mencapai 30 derajat bahkan lebih, rasanya... gile banget. Kaya di panggangan. Apalagi yang di gurun ya? Orang bisa dehidrasi dengan mudahnya. Sekarang kemana-mana bawa minum. Paling enak jalan-jalan pake bis aja, jangan pake trem. Kenapa? Karena bis dilengkapi AC, ya AC, dan trem enggak! Panas, sinar matahari menerjang masuk melalui kaca yang lebar di trem, bukaan jendela minim cuma setinggi jendela kamar mandi di Indonesia, orang-orang keringetan. Bisa agresif ga sih, apalagi kalau ada anak kecil yang jerit-jerit karena kepanasan? Yah, begitulah sommer disini... Tapi, nikmati aja deh, sebelum musim dingin datang.

No comments: